Cleat adalah kekar di dalam lapisan batubara, khususnya pada
batubara bituminous yang ditunjukkan oleh serangkaian kekar yang sejajar,
umumnya mempunyai orientasi berbeda dengan kedudukan lapisan batubara.
Sumber : “Strata Mechanics in coal
mining” Jeremic 1986
Adanya cleat dapat disebabkan beberapa faktor :
-
mekanisme pengendapan
-
petrografi batubara
-
derajat batubara
-
tektonik (struktur geologi)
-
aktifitas penambangan
Berdasar genesanya dapat dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu :
- Endogenous cleat dibentuk oleh gaya internal akibat pengeringan atau penyusutan material organic. Umumnya tegak lurus bidang perlapisan sehingga bidang kekar cenderung membagi lapisan batubara menjadi fragmen-fragmen tipis yang tabular.
- Exogenic cleat dibentuk oleh gaya eksternal yang berhubungan dengan kejadian tektonik. Mekanismenya tergantung pada karakteristik struktur dari lapisan pembawa batubara. Cleat ini terorientasi pada arah tegasan utama dan terdiri dari dua pasang kekar yang saling membentuk sudut.
- Included cleat bersifat local akibat proses penambangan dengan adanya perpindahan beban kedalam struktur tambang. Frekuensi included cleat tergantung pada tata letak tambang dan macam teknologi penambangan yang digunakan.
Berdasarkan bentuknya dapat dikelompokkan menjadi lima :
- Bentuk kubus, umumnya pada endogeneous cleat yang berderajat rendah.
- Bentuk laminasi, pada exogenic cleat berupa perselingan antara batubara keras dan lunak atau antara durain dan vitrain.
- Bentuk tidak menerus, berhubungan dengan endogeneous dan exogenic cleat.
- Bentuk menerus, berhubungan dengan struktur geologi atau akibat penambangan.
- Bentuk bongkah yang disebabkan oleh kejadian tektonik.
Hubungan Cleat dengan penambangan
Arah kekar merupakan faktor utama dalam
penentuan arah penambangan. Operasi penambangan akan lebih mudah jika kita
bekerja pada kekar utama sehingga produksi batubara akan lebih cepat.
Besarnya pengaruh cleat pada beberapa
bagian dari suatu rangkaian industri pertambangan, membuat cleat menjadi
penting untuk dipelajari dan diketahui karena kehadiran dan orientasi cleat
antara lain akan mempengaruhi pemilihan tata letak tambang, arah penambangan,
penerapan teknologi penambangan, proses pengolahan batubara, penumpukan
batubara bahkan pemasaran batubara (fine coal sampai lumpy coal).
Oleh karena itu perekaman data cleat :
-
kedudukan
-
kisaran jarak antar cleat,
-
jenis cleat,
-
pengisi cleat,
-
pengendali terbentuknya,
-
karakteristik kerekatannya
-
jarak dominan cleat.
Hubungan Cleat dengan struktur geologi
Cleat mempunyai
pola sama dengan pola kekar pada batuan disekitarnya, namun spasi lebih rapat.
Permukaan cleat :
-
vertical à pada lapisan batubara yang datar
-
miring (oblique) à terhadap lapisan batubara yang terganggu struktur
Permukaan bagian
cleat yang tersingkap kadang-kadang dilapisi mineral sekunder (kaolinit, pirit,
kalsit, ankerit, melanterit / FeSO4)
Hubungan Cleat dengan kualitas batubara
Cleat sering terisi material klastik yang menyebabkan meningkatnya
kandungan mineral matter, volatile matter dan abu sehingga nilai
kalorinya rendah. Semakin banyak cleat maka batubara tersebut semakin rendah
kalorinya.
Sumber : dari berbagai sumber
Kehadiran cleat atau rekahan di dalam lapisan batu bara
Kehadiran cleat atau rekahan di dalam lapisan batubara disebabkan
oleh berbagai faktor meliputi mekanisme pengendapan, petrografi batubara,
derajat batubara, tektonik (struktur), dan aktivitas pekerjaan tambang.
Unsur-unsur juga meruapakan faktor yang mengendalikan distribusi, luas,
kepadatan dan kemenerusan dari kekar pada lapisan batu bara
Cleat sebagian besar diperlihatkan oleh mayoritas sistem kekar
yang memanjang dan memotong kenampakan dari lapisan batu bara, juga menjadi zona lemah dan bidang rekahannya
berorientasi secara acak dan berbeda pada strike dan dip dari seam.
Orientasi dan Kehadiran cleat di (dalam) lapisan batu bara
mempengaruhi pemilihan tata letak tambang, arah pengambilan batubara, aplikasi
teknologi penggalian batubara, dll. Oleh karena itu, perkembangan dari cleat
dapat menjadi faktor yang mempengaruhi
kestabilan tambang batu bara, terutama jika cleat berkembang di dalam atap
tambang. Untuk analisa stabilitas tambang, sangat diperlukan mengetahui sifat
alami lapisan batu bara, kemas dari cleat pada batubara , kepadatan cleat
sepanjang profil lapisan batubara, dan kuat geser dari cleat.
Pembentukan dari cleat telah diuraikan oleh banyak pengarang,
namun bagaimanapun penentuan asal pembentukan kekar di dalam struktur tambang
bukanlah suatu hal yang mudah oleh karena kompleksitas dari struktur tambang dan variasi pekerjaan
tambang. Secara umum tiga jenis cleat pada lapisan batubara dapat dikenali
masing-masing secara singkat diuraikan di bawah.
1. Endogenous cleavage, orientasi utamanya tegak lurus bidang
perlapisan sehingga bidang kekar cenderung untuk membagi lapisan batubara
menjadi fragmen-fragmen tipis yang tabular. Hal ini dibentuk oleh gaya internal
akibat pengeringan dan penyusutan dari material organik seperti halnya kompaksi
dan pelepasan/release dari volatile matter. Hal ini sulit untuk menentukan
orientasi dari bidang yang tegas, tetapi bentuknya memanjang dengan bidang yang
acak dimana dipengaruhi oleh resultan stresses dan strength yang paling
berpengaruh pada formasi tersebut. Hal ini adalah benar untuk mengidentifikasi
orientasi dari endogenous cleat jauh lebih besar pada lapisan batu bara yang
belum diakibatkan oleh tekanan tektonik, dibanding tektoniknya telah terganggu.
Sebagai contoh, lapisan batu bara di dataran canada barat adalah horisontal
(belum terdeformasi). cleat pada lapisan batubara ini dapat dianggap berasal
dari endogeneous. Lapisan batu bara ini memperlihatkan dua pemotongan satuan
siar tegak [yang] orientasi siapa diberi di bawah: